Minggu, 30 Desember 2012
Cangkir-cangkir Kehidupan
Suatu hari,ada seorang anak yang hendak memberikan sebuah hadiah kepada Ibunya. Anak ini sudah seharian berkeliling pasar mencari hadiah yang tepat. Hingga kemudian, matanya tertuju pada sebuah cangkir cantik. “Cangkir ini cantik sekali, pasti Ibuku akan menyukainya”.
Namun, saat anak tersebut semakin memperhatikan kecantikan sang cangkir semakin dalam, tiba – tiba cangkir itu seolah-olah berbicara kepadanya. “Ketauhilah nak, dulu aku tidak secantik sekarang. Dulu aku hanyalah seonggok tanah liat, hingga aku mengalami sebuah penderitaan yang sangat hebat.”
“Pada saat itu, aku sangat terkejut, karena tiba – tiba ada tangan manusia yang mengangkatku dan memindahkanku ke suatu tempat. Kemudian kurasakan pusing yang begitu hebat, karena manusia itu memutar – mutar diriku. Bukan hanya itu, ia juga meninjuku berulang – ulang. Kemudian, ia memasukkan diriku ke dalam perapian. Panas membakar kurasakan di seluruh tubuhku.
Namun, akhirnya aku diberikan kesempatan untuk beristirahat, ia membiarkanku mendingin. Ku pikir, selesailah penderitaanku, ternyata belum. Setelah mendinginkanku, ia memberikan diriku kepada orang lain.Orang itu melumuri tubuhku dengan cairan berwarna – warni. Aku sungguh tak menyukai aroma cairan berwarna itu, tapi orang itu tetap saja melakukannya.
Sepertinya, mereka adalah orang – orang yang tak punya rasa belas kasihan. Bagaimana tidak, setelah dilumuri cairan berwarna yang aromanya tidak enak, diriku kembali dimasukkan ke dalam perapian. Bahkan perapian ini lebih panas dan menyiksa dari perapian sebelumnya.
Setelah itu mereka meletakkanku ke dalam sebuah box bening. Kebetulan box tersebut terletak didekat cermin. Betapa terkejutnya diriku, melihat diriku yang kini sangat cantik, jauh berbeda dibanding sebelumnya”.
***
Teman, seperti itulah Allah Subhanahu WaTa'Ala membentuk kita. Pada saat pembentukan itu tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar dari mata kita, sering kita mengeluh, marah, bahkan ber-suudzon kepadaNya. Tetapi, itulah cara mengubah kita agar menjadi “cantik” dan memancarkan kemuliaan-Nya.
Teman, anggaplah sebuah kebahagiaan apabila kamu jatuh kedalam berbagai cobaan, memang sulit, tapi cobalah, sebab ujian menghasilkan ketekunan. Dan biarkan ketekunan itu memperoleh buah yang matang agar sempurna, utuh, dan tak kekurangan suatu apapun.
Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Allah Subhanahu WaTa'Ala sedang membentuk anda. Prosesnya memang menyakitkan, tetapi jika semua proses itu telah selesai. Anda akan melihat betapa cantiknya Allah Subhanahu WaTa'Ala membentuk anda. Aamiin.. Ingatlah terus untuk selalu BER- HUSNUDZHAN kepadaNya, karena yakinlah hanya KEBAIKAN yang datang dariNya..!
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar